Perhatikan apakah
anak bermain seharian, sering bermain dalam jangka waktu lama [lebih dari tiga
jam].”
Perhatikan apakah
mereka main untuk kesenangan, cenderung seperti tak kenal lelah dan mudah
tersinggung saat dilarang.
Apakah mereka
mengorbankan kegiatan sosial dan olahraga, enggan mengerjakan PR, dan ingin
mengurangi ketergantungannya tapi tak bisa.
\ Jika anak
mengalami tiga gejala diatas, bisa disimpulkan bahwa anak Anda mungkin sudah
terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain video games. Satu gejala
terpapar secara berlebihan yang juga bisa dilihat orangtua adalah kekakuan pada
gerakan anak.
\ Dari gambaran di
atas, dapat disimpulkan bahwa games dapat dimanfaatkan untuk memacu kreatifitas
dan daya berpikir cepat seseorang. Hal itu sangat bermanfaat bagi anak-naka
usia sekolah serta mahasiswa. Tetapi, jika kita tidak dapat mengendalikan diri
dalam mengatur frekunsi bermain games, maka dampak yang akan ditimbulkan
sangatlah berbahaya.
Solusi menangani
kecanduan game pada anak bisa dengan berbagai cara berikut..
\ Salah satu cara
mendidik anak kecil supaya cerdas diantaranya di perkenalkan dengan sebuah game
edukasi, yaitu sebuah game yang akan membantu perkembangan saraf motorik
terhadap anak kecil. Jenis game yang bisa anda dapatkan antara lain flash game,
puzzle dan yang lainnya.
\ Singkatnya
permainan itu dituduh menjadikan orang berperilaku kompulsif, tak acuh pada
kegiatan lain, dan memunculkan gejala aneh, seperti rasa tak tenang saat
keinginan bermain tidak terpenuhi. Penelitian lebih dari sepuluh tahun lalu
menunjukkan bahwa pecandu video game (junkies) adalah individu berintelijensi
tinggi, bermotivasi, dan berorientasi pada prestasi. Mereka berprestasi bagus
baik di sekolah maupun tempat kerja yang tidak terganggu dengan hobi yang satu
ini. Namun kecanggihan game yang terus berkembang dan makin banyak dibuat pada
abad 21 ini, masih jadi tanda tanya apakah game berpengaruh pada orientasi
prestasi seseorang. Lebih khusus lagi layakkah orangtua khawatir dengan
kegandrungan anak-anaknya dalam permainan virtual ini.
\ Bermain game
bagi perkembangan anak usia sekolah juga memiliki dampak yang positif jika
berhubungan dengan pendidikan. Game seperti itu malah dapat menunjang kemampuan
daya berpikir secara logis bagi si anak.
\ Sebaliknya, jika
game yang berbau kekerasan seperti GTA yang sedang - in beberapa waktu lalu
mengisahkan tentang seorang pemuda dengan watak sangat keras, yang bisa
membunuh dan merampok. Dan itu semua
hanya dilakukan dengan kendali dua tangan dan otak manusia yang bermain. Game seperti inilah
yang tidak sehat untuk dilihat oleh anak yang belum menginjak usia kematangan.
Karena ketika si anak melihat dan memainkan permainan yang tidak sesuai dengan
usianya akan mengganggu perkembangannya.
Karena respon yang diterima
merupakan hasil dari apa yang dilihat oleh indera yang kemudian distimulus ke otak., ketika seorang anak
bermain tembak–tembakan, bisa saja dia akan memikirkan hal serupa dengan yang
dia mainkan di game itu. Dia akan berpikir kalau seorang itu ditembak maka dia
akan hidup lagi seperti di dalam game. Karena dia tidak pernah diberi tahu atau
diberikan pengertian seperti apa efek dari permainan yang digunakannya.
0 komentar:
Posting Komentar