Kota Pekalongan dikenal sebagai kota batik. Batik yang sering diproduksi di
Pekalongan adalah batik tulis, cap dan sablon. Selain itu, Pekalongan juga
memproduksi batik abstrak yang akhir-akhir ini diminati masyarakat di kota
tersebut.
Batik abstrak adalah batik tanpa motif, yang dimana motifnya bebas. Para
produsen batik abstrak memproduksinya berupa kaos, kerudung, daster, dan
lain-lain. Salah satu produsen yang membuat batik tersebut adalah Bisri.
Sebelum memulai bisnisnya, Bisri pernah menjadi buruh batik yang juga
memproduksi batik abstrak. Dari jeri payah dan mendapatkan teknik-teknik cara
pembuatan batik tersebut, akhirnya ia bisa memproduksinya sendiri di rumahnya.
Usaha ini dimulai pada 2010, akan tetapi ia masih terikat dengan orang yang
memperkerjanya dulu. Ia menerima kain yang berbentuk baju, dan ia hanya
melakukan pekerjaan dalam pewarnaan.
Setelah modal usaha sudah cukup, ia melepaskan diri dari ikatan
pekerjaannya dulu. Ia mulai usahanya secara mandiri dengan mempekerjakan 5 orang
yang berasal dari keluarga dan tetangganya sendiri. Dalam sehari ia bisa
memproduksi kurang lebih 25 kodi berupa kaos orang dewasa, anak-anak dan
daster. Dengan menjalankan usaha ini ia bisa membantu kondisi keuangan
keluarganya dan ia bisa membuka lapangan pekerjaan meskipun masih terbatas.
(Sa'adatina/mar)
Setiap orang pasti ingin sukses, tapi tidak semua orang yang berkorban dan serius untuk menggapai sukses.
BalasHapus